LAPORAN
PRAKTIKUM
DASAR-DASAR ILMU
TANAH
KADEK
SANDIASA
1022014005
PROGRAM
STUDI AGROTEKNOLOGI
SEKOLAH
TINGGI ILMU PERTANIAN ( STIP) YPP MUJAHIDIN TOLITOLI
2015
BAB
I PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Tanah sebagai bahan yang
lepas dan merupakan akumulasi dan campuran berbagai bahan terutama unsur Si,
Sl, Ca, Mg, Fe dan unsur lainnya AD Thaer (1909) ahli fisika bumi.Tanah sebagai
hasil pelapukan oleh waktu yang mengikis batuan keras dan lambat laun akan
terjadi dekomposisi menjadi masa tanah yang kompak Friedrich Fallou (1855) –
ahli geologi.Tanah adalah lapisan hitam tipis yang menutupi bahan padat bumi yang
merupakan partikel kecil yang mudah remah, sisa vegetasi dan hewan, dimana
tumbuhan bertempat kedudukan, berakar, tumbuh dan berbuah Wegner (1918).
1.2.Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
pengambilan tanah biasa dan tanah terganggu untuk analisis kimia dan kestabilan
agregat tanah (agregat stability).
2. Bagaimana
meng analisis sifat fisik tanah
3. Bagaimana
menentukan kelembapa (kadar air) tanah dengan cara gravimetric water content
dan volumetric water content.
4. Bagaimana
menentukan bobot isi tanah (Bulk density).
5. Bagaimana
memahami dan mengerti cara pengukuran dan penentuan permeabilitas suatu sampel
tanah dengan baik dan benar.
1.3.Tujuan
1. Pengambilan
tanah biasa dan tanah terganggu untuk analisis kimia dan kestabilan agregat
tanah (agregat stability).
2. Untuk
analisis sifat fisik tanah
3. Untuk
menentukan kelembapa (kadar air) tanah dengan cara gravimetric water content
dan volumetric water content.
4. Untuk
menentukan bobot isi tanah (Bulk density).
5.
Untuk memahami dan mengerti cara
pengukuran dan penentuan permeabilitas suatu sampel tanah dengan baik dan
benar.
1.4.Kegunanaan
Adapun
kegunaan dari penelitian ini sebagai bahan informasi untuk mahasiswa tentang
tanah dan sebagai bahan perbandingan pembelajaran diperkuliahan dengan praktek
dilapangan.
BAB
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengambilan Contoh Tanah (biasa)
Pengambilan contoh tanah
biasa atau tanah terganggu (disturbed soil) dilakukan diatas permukaan tanah
atau horizon/lapisan lainnya,tempat pengambilan berdekatan atau sama dengan
pengambilan contoh tanah utuh dan pelaksanaannya mudah sekali. Contoh tanah ini untuk kepentingan analisa
kimia dan kestabilan agregat (agregat stability) dan untuk keperluan membuat
contoh tanah utuh secara simulasi atau cara tiruan(buatan)dimana bobot isinya
disesuaikan dengan keadaan alami tanah utuh dilapangan. ( Hakim et al (1982),
Tanah dilangan diambil
untuk di uji analisa kimia dan kestabilan agregat tanah.pengambilan contoh
tanah utuh adalah penting sekali oleh karena banyak dipakai/iperlukan untuk
berbagai analisa sifat fisik tanah,seperti penentuan bobot isi tanah (Bulk density),
total porositas tanah, permeabilitas,penentuan pH, penentukan distribusi
pori,kandungan/kadar air yang tersedia bagi tanaman .
2.2.
Penentuan Kandungan Air Tanah
Menurut Hakim et al
(1982), metode umum yang biasa dipakai untuk menetukan jumlah air yang
dikandung oleh tanah adalah persentase terhadap tanah kering. Bobot tanah yang lembab dalam hal ini dipakai
karena keadaan lembab sering kali bergejolak dengan keadaan air.
Kadar dan ketersediaan
air tanah sebenarnya pada setia
koefisien umum bervariasi terutama
tergantung pada tekstur tanah,kadar bahan organic tanah, senyawa
kimiawi dan kedalaman solum/lapisan
tanah.Disamping itu, factor iklim dan tanaman juga menentukan kadar dan
ketersediaan air tanah. Faktor iklim
juga berpengaruh meliputi curah hujan, temperature dan kecepatan yang pada
prinsipnya terkait dengan suplay air dan evapotranirasi. Faktor tanaman yang berpengaruh meliputi
bentuk dan kedalaman perakaran,toleransi terhadap kekeringan serta tingkat dan
stadia pertumbuhan,yang pada prinsipnya terkait dengan kebutuhan air tanaman (Hanafiah,2005).
2.3.
Permeabilitas
Permeabilitas
didefinisikan secara kuantitatif sebagai pengurangan gas-gas, cairan – cairan atau penetrasi akar tanaman atau lawat melalui suatu masa
tanah atau lapisan tanah. Permeabilitasi
timbul karena adanya pori kapiler yang saling bersambungan satu dengan yang
lainnya. Secara kuantitatif
permeabilitasi dapat dinyatakan sebagai kecepatan bergeraknya suatu cairan pada
media berpori dalam keadaan jenuh. (Hanafiah,2005).
2.4.
Penentu Bobot Isi Tanah (Bulk Density)
Bobot isi tanah (Bulk
density) adalah perbandingan antara massa tanah dengan volume partikel ditambah
dengan ruang pori diantaranya. Massa
tanah ditentukan setelah kering oven 105 0 C dan volumenya merupakan volume
dari contoh tanah yang di ambil di lapangan, sehingga dinyatakan dalam g.cm-3.
Nilai bobot isi suatu
tanah digunakan secara luas. Ini dibutuhkan untuk konversi prosentase air
dalam berat (% berat) ke kandungan air volume (% volume), untuk menghitung
porositas jika bobot jenis partikelnya diketahui, dan untuk menduga bobot dari
volume tanah yang sangat besar.
Nilai
bobot isi suatu tanah berubah-ubah tergantung kondisi struktur tanah, terutama
dikaitkan dengan pemadatan. Untuk ini maka bobot isi sering digunakan sebagai
ukuran struktur tanah. Bobot isi dapat diukur dengan metode : (1) silinder, (2)
clod, (3) boring, (4) radioaktif (sinar gama) dan ring blok. Metode silinder
sangat mudah dan sederhana serta praktis yuntuk tanah-tanah yang tidak bersifat
mengembang mengerut, tetapi untuk tanah mengembang dan mengerut serta sulit
diambil contohnya dengan silinder metode clod sangat cocok untuk di gunakan.
Sedang metode boring dan radioaktif biasanya digunakan secara langsung
dilapangan. Khusus pada tanah-tanah yang mudah mengembang dan mengerut, volume
tanah mudah berubah-ubah karena berubahnya kadar air dalan tanah. Sehingga
dalam penetapannya diperhitungkan pada kondisi hisapan 1/3 bar. (Hanafiah,2005).
2.5. Penetapan Ruang Pori Total
Tanah (Porositas)
Porositas
suatu medium adalah perbandingan volum
rongga – rongga pori terhadap volum total seluruh batuan. Perbandingan ini
biasanya dinyatakan dalam persen dan disebut porositas. Porositas juga dapat dinyatakan dalam ‘acre –
feet’, yang berarti volum yang dinyatakan sebagai luas dalam ‘acre’ dan
ketebalan reservoir dalam kaki (feet). Selain itu dikenal juga istilah
porositas efektif, yaitu apabila bagian
rongga – rongga di dalam batuan berhubungan, sehingga dengan demikian porositas
efektif biasanya lebih kecil daripada rongga pori – pori total yang biasanya
berkisar dari 10 sampai 15 persen. 1.2 Besaran Porositas Porositas tertentu
dapat berkisar dari nol sampai besar sekali, namun biasanya berkisar antara 5 sampai 40
persen, dan dalam prakteknya berkisar hanya dari 10 sampai 20 persen saja. Porositas 5 persen biasanya disebut porositas
tipis (marginal porosity) dan umumnya bersifat non komersiil, kecuali jika
dikompensasikan oleh adanya beberapa factor lain. Secara teoritis porositas
tidak bisa lebih besar dari 47,6 persen. Hal ini disebabkan karena keadaan sebagai
terlihat pada Gambar 4.4, yang berlaku untuk porositas jenis intergranuler.
Dalam gambar tersebut dapat dilihat suatu kubus yang terdiri dari 8
seperdelapan bola, sebagaimana dapat dilihat pada butir – butir oolit.
Porositas maximum yang didapatkan adalah dalam susunan kubus dan secara
teoritis nilai yang didapatkan adalah sebagai berikut. Jelaslah, bahwa dalam hal ini porositas tidak
tergantung daripada besar butir. Jika kita subtitusikan r untuk angka berapa
saja maka kita akan tetap mendapatkan angka 47,6 tersebut. (Hanafiah,2005).
BAB 3 METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum pengambilan sampel tanah
dilaksanakan di desa Lalos Kecamatan Galang Pukul 09:00 Wita, pada hari Sabtu tanggal
26 Desember 2015. Dan praktikum ke dua
dilaksanakan di laboratorium STIP YPP MUJAHIDDIN TOLITOLI, pada hari selasa
pukul 08:00 Wita sampai dengan selesai.
3.2. Alat dan Bahan
Ø Ring
sampel(Core sampler)
Ø Tangkai
penekan ring sample,terbuat drai besi
Ø Cangkul
atau skop
Ø Pisau
yang tipis dan tajam atau benang nilon halus
Ø Palu
drai kayu atau papan
Ø Kantong
plastik
Ø Label,
spidol dan karet gelang
Ø Alat
pengukur kelembaban tanah brabender atau lainnya (oven)
Ø Timbangan
analitik dan pemanas oven
Ø Alat
eksikator
Ø Tangkai
capitan
Ø Botol
timbang 20 ml
Ø Cooper
ring (Ring sample)
Ø Bak
perendaman
Ø Stop
watch
Ø Seperangkat
alat pengukur permeabilitasss
Ø Gelas
ukur
Ø Jangka
sorong
Ø Penggaris
Ø Sample
tanah
Ø Karet
ban
Ø Kertas
saring
Ø Air
3.5. Prosedur kerja
A. Pengambilan Contoh Tanah (biasa)
1. Pertama-tama
permukaan tanahh dibersihkan duluu dan rerumputan dan sampah-sampah lainnya.
2. Kemudian
tanah dicangkul sampai kedalaman 20 cm dari permukaan
3. Tanah
dimasukan kedalam kantongan plastic sebanyak ± 1,0 kg (diusahakan agar
agregat-agregat tanah jangan rusak atau hancur).
4. Contoh
tanah diberi label dibagian luar dan dalam dari kantongan plastic tersebut.
B.
Pengambilan Contoh Tanah Utuh Dilapangan.
1. Pertama-tama
permukaan tanah dibersihkan dulu dari rerumputan dan sampah-sampah.
2. Ring
sampel diletakan pada tanah dengan bagian yang runcingnya dibawah, kemudian
buat lingkaran dengan pusat yang sama dengan ring sampel dengan garis tenga 2
kali lebih besar. Terlebih dahulu ring
dan tutunya ditimbang beratnya dan dicatat
3. Lingkaran
diluar ring sampel kemudian digali sehingga terbentung lubang lingkaran
sedalam±30 cm, hal ini dimaksudkan agar ring sampel dapat dengan mudah ditekan
dan masuk kedalam tanah.
4. Dengan
meggunakan tangkai penenkan ring sampel yang terbuat dari besi, maka ring
sampel ini ditekan dengan hati-hati secara vertical, kalau ternyata sudah keras
sedangkan ring masih harus dimasukan terus maka bias dipukul-pukul dengan palu
kayu perlahan-lahan.
5. Setelah
tanah yang berada didalam ring sampel kira-kira sudah muncul diatas bibir ring
bagian atas maka penekanan dihentikan, kemudian bawahnya dipotong dengan pisau
atau dengan skop atau dengan benang nilon halus.
6. Ring
yang sudah berisi tanah tersebut kemudian diratakan dengan pisau tajam dan
tipis sehingga kedua permukaan betul-betul rata dengan kedua bibir ring sampel
tadi dan setelah itu kedua bagian muka tanah tersebut ditutup dengan tutup ring
yang terbuat dari plastic.
7. Ring
sampel yang sudah berisi tanah utuh ini kemudian dimasukan kedalam kotak agar
aman dalam pengangkutan dan sedapat mungkin segera dianalisa
C. Penentuan Kandungan Air
1. Timbangan
berat cawan(g), masukan tanah seberat 10 g kedalamnya,kemudian masukan kedalam
oven dengan pemanasan 1050 C(sebaiknya dua kali)namun dalam
praktikum ini hanya dilakukan satu kali.
2. Setelah
>24 jam tanah dalam cawan dikeluarkan dari oven kemudian disimpan di
eksikator, setelah beberapa saat dan cawan dingin kemudian ditimbang,angka
dicatat.
3. Keesokan
harinya ditimbang lagi dengan cara yang sama, angka dicatat,penimbangan ini
dilakukan beberpa kali sekurang-kurangnya 3 kali penimbangan terahir diperoleh
barat contoh tanah tetap atau konstan. Berat
tanah terahir ini disebut berat tanah kering mutlak dan dianggap airnya sudah
menguap semua.
D. Penentuan Bobot Isi Tanah (Bulk Density).
1. Contoh
tanah utuh yang diambil dilapangan dengan cara praktikum no. 2 diatas kemudian
ditimbang keseluruhan (tanah+ ring +tutup) dengan timbangan duduk, kemudian
dikurangani dengan berat ring dan tutup maka akan diperoleh berat tanah kering
udara.
2. Dengna
mengetahui kandungan air tanah (% berat) maka dapat dihitung berat tanah kering
mutlak.
E. Permeabilitas.
1. Mengambil
sampel tanah dengan ring sampel
2. Menutup
salah satu permukaaan tanah dengan kain
3. Merendam
contoh tanah beserta ring dengan air selama 24 jam agar udara didalam pori
tanah keluar, tinggi air ±2/3 tinggi ring dan bagian permukaan yang diikat kain
diletakan dibagian bawah.
4. Memindahkan
sampel tanah beserta ring pada paralon yang telah disediakan dengan perekat
karet ban dan meletakannya pada alat pengukur permeabilitas.
5. Mengisi
air pada alat pengukur permeabilitas dan mengalirkan air kedalam pipa atau
paralon dengan konstan.
6. Menampung
air yang keluar dari alat pengukur setelah air yang keluar konstan tetes per
tetes.
7. Mengukur
air yang keluar dari alat pengukur atau air yang tertampung pada gelas ukur
pada interval 15 menit yang diulangi sebanyak 3 kali.
8. Menghitung
rata-rata dari 3 kali pengukuran yang telah dilakukan.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
A. Pengambilan Contoh Tanah (Biasa)
Contoh
tanah terganggung lebih dikenal sebagai contoh tanah biasa (disturbed soil
sample), merupakan contoh tanah yang diambil dengan menggunakan cangkul atau
sekop dari kedalaman tertentu sebanyak 1-2 kg.
Contoh tanah digunakan untuk keperluan praktikum selanjutnya
seperti analisis kandungan air, tekstur
tanah,permeabilitas,bulk density, dan lain-lain.
Pengambilan
Contoh Tanah Utuh Dilapangan
Untuk pengambilan
sampel tanah utuh, perlu dilakukan pengukuran diameter dan tinggi ring sampel
untuk mengetahui volume ring sampel. Tanah
yang akan diambil sampel utuhnya adalah tanah dalam keadaan asli atau
sesungguhnya, tidak boleh di injak-injak supaya tidak padat. Pembersihan permukaan tanah dari batu, ranting,
dan seresah supaya volume tanah yang didapatkan dapat sepenuhnya volume tanah (tidak
ada benda asing). Ketika meletakan ring
sampel diatas tanah, usahakan seluruh bibir ring menyentuh tanah, dan pada saat
menekan atau memikul menggunakan palu, usahakan posisi ring tidak goyang
sehingga saat masuk kedalam tanah ring tidak miring. Sampel tanah yang diambil harus penuh padat
dalam ring sampel.
B. Penentuan Kandungan Air Tanah
· Berat
tanah basah (Btb) + bcw = 48,21 gr
· Berat
tanah kering oven (Btko) + bcw = 45,09 gr
· Bcw
= 43,00 gr
· Kadar
air = (Btb +
bcw) – (Btko + bcw) X 100%
(Btko + bcw) – bcw
= 48,21
– 45,09 X 100%
45,09
– 43,00
= 3,12 X 100%
2,09
= 1,49 X
100%
= 149 %
C. Permeabilitas
No
|
15 menit pertama
|
15 menit kedua
|
30 menit ketiga
|
1
|
0 ml
|
0 ml
|
0 ml
|
· Rumus
Permeabilitas = Permeabilitas (K) =
x
x
)
· Keterangan Q = banyak air yang keluar
L = tinggi ring sampel
A = diameter ring
H = tinggi air ring
T = waktu
· Diketahui
: A = 4,4
h = 9,5
Q = 0
I = 7,3
· Permeabilitas
(K) =
x
x
)
K1 =
x
x
=
0
K2 =
x
x
=
0
K3 =
x
x
=
0
Ktotal
= K1 + K2 + K3= 0
D. Penentuan Bobot Isi Tanah(Bulk
Density)
· Diketahui
:
= 3,14
/
r = 2,2 cm
t = 7,3 cm
V tot =
x r2
x t
Vtot =
x
4,84 x 7,3
=
x
35,332
= 111,04 cm
4.2.Pembahasan
A. Pengambilan Contoh Tanah (biasa)
Pengambilan
contoh tanah untuk penentapan sifat-sifat fisik tanah dimaksudkan untuk
mengetahui sifat-sifat fisik tanah pada satu titik pengamatan, misalnya pada
lokasi kebun percobaan atau penetapan sifat fisik tanah yang menggambarkan
suatu hamparan berdasarkan polyangon atau jenis tanah tertentu dalam suatu peta
tanah. Penetapan tekstur tanah dan
stabilitas agregat tanah dilakukakn dengan menggunakan contoh tanah komposit
tidak terganggu (undisturbed soil sampel),
dengan harapan dapat memberikan gambaran sifat-sifat fisik tanah suatu bidang
luasan tertentu yang relative homogeny.
B. Pengambilan Contoh Tanah Utuh Di Lapangan
Tanah
utuh merupakan contoh tanah yang diambil dari lapisan tanah tertentu dalam
keadaan tidak terganggu, sehingga kondisinya hamper menyamai kondisi
dilapangan.Contoh tanah tersebut digunakan untuk penetapan angka berat volume
(berat isi , bulk density), distribusi pada berbagai tekanan(pF 1,pF 2,pF
2,54,dan pF 4,2 dan permeabilitas.
C. Penentuan Kandungan Air Tanah
Dari
hasil pengamatan diatas diketahui bahwa kelembababn (kadar air) pada contoh
tanah utuh dilapangan jika dilihat dari hasil berat tanah basah hasilnya adalah
423,87 gr. Sedangkan pada berat tanah
kering oven data yang kami dapat adalah 417,25 gr. Jadi hasil perhitungan ini didapat
berdasarkan dari rumus kadar air adalah 2,53%. Karena memiliki jumlah porositas
penyimpanan air untuk perakaran cukup stabil.
D Penentuan
Bobot Isi Tanah (Bulk Density)
Dari
hasil pengamatan diatas diketahui bahwa bobot isi tanah atau bulk density pada
contoh tanah utuh dilapangan adalah 1,568 g/cm3. Hasil perhitungan
ini didapat berdasarkan dari rumus Bulk
density.
E.
Permeabilitas
Dari
hasil pengamatan diatas diketahui bahwa jika dilihat dari 15 menit pertama, jumlah
tetes air adalah 0 ml.Begitu juga pada 15 menit kedua dan 15 menit ketiga, jumlah
tetes yang didapat adalah 0 ml.Jadi,permeabilitas pada contoh tanah utuh
dilapangan adalah 0. Hasil perhitungan ini didapat berdasarkan dari rumus permeabilitas.
BAB 5 PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pengambilan
contoh tanah merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam penelitian
tanah khususnya dalam kegiatan survey dan pemetaan tanah. Contoh tanah yang diambil menjadi sampel atau
mewakili (representiative) satuan-satuan tanah.
Tanah
utuh atau tanah tidak terganggu dilapangan adalah tanah yang benar-benar utuh
tidak terganggu oleh factor luar seperti tumbukan air hujann,hingga dalam
pengambilannya benar-benar diperlukan kehati-hatian agar tanah yang diperoleh
benar-benar utuh atau tidak terganggu.
Air
tanah penting bagi pertumbuhan tanaman,karena sebagian terbbesar dari tanaman
adalah air yaitu sekitar 90%.
Contoh
tanah yang diambil dengan Core Sampler akan memudahkan perhitungan volume dan
bobot isi tanah tersebut.
Pengukuran
permeabilitas tanah sangan penting untuk beberapa kepentingan dibidang
pertanian,misalnya masuknya air kedalam tanah,gerak air kedalam tanaman,aliran
air drainase,evaporasi pada permukaan air tanah,kesemuanya itu dapat
dipengaruhi oleh permeabilitas tanah yang mana berkaitan pula dengan peranan
kondektifitas Hidroliknya.
5.2. Saran
Sebaiknya
sebelum melakukan pengambilan sampel tanah untuk bahan praktikum harus
mengsurvey keadaan/ tempat pengambilan tanah yang benar agar hasil pengamatan
para mahasiswa dapat memuasakan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali,
Kemas . 2005 . Dasar-dasar Ilmu Tanah
. PT Raja Grafindo Persada.Jakarta.
Hardjowigero,Sarwono,2000.Ilmu Tanah.Pt.Mediyyatama Sarana Perkasa
Hanafiah,
K A,2005.Dasar-dasar Ilmu Tanah.Jakarta
: Pt.Raja Grafindo Persada.
Notohadiprawiro,T,1998.Tanah dan Lingkuan.Jakarta : Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
LAMPIRAN
New Mexico: 'Mysterious' slot machines open in New Mexico
BalasHapusThe 대전광역 출장샵 most exciting slot 영주 출장안마 machine in the state of New Mexico is 안동 출장안마 Mysterious, which will make you wagering on five reels, seven rows, and eight 성남 출장안마 rows with an 8 포천 출장안마